Pewarnaan Gram
1. Apa
yang dimaksud pewarnaan gram ?
Pewarnaan gram
merupakan pewarnaan yang digunakan untuk mengelompokan bakteri gram positif dan
gram negatif.
2. Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif
Berdasarkan pewarnaan
gram, bakteri dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu bakteri gram positif
dan bakteri gram negatif .Bakteri gram negative adalah bakteri yang akan kehilangan
zat warna krystal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat
pewarna safranin akan tampak berwarna merah. Sedangkan bakteri gram positif
adalah bakteri yang akan mempertahankan zat warna kristal violet dan akan
tampak berwarna ungu tua di bawah mikroskop. bakteri gram negatif zat lipidnya
akan larut selama pencucian dengan alkohol, pori-pori pada dinding sel akan
membesar, permeabilitas dinding sel menjadi besar, sehingga zat warna yang
sudah diserap mudah dilepaskan sehingga bakteri menjadi tidak bewarna. Sedangkan
pada bakteri gram positif akan mengalami denaturasi protein pada dinding selnya
oleh pencucian dengan alkohol. Protein menjadi keras dan kaku, pori-pori
mengecil permeabilitas kurang sehingga kompleks ungu Kristal iodium
dipertahankan, sel bakteri tetap berwarna ungu.
Dinding sel gram
positif hanya tersusun dari satu lapisan
saja, yaitu lapisan peptidoglikan yang tebal. Sedangkan dinding sel
bakteri gram negatif mempunyai dua lapisan dinding sel, yaitu lapisan luar yang
tersusun dari lipopolisakarida dan protein, dan lapisan dalam yang tersusun
dari peptidoglikan tetapi lebih tipis dari pada lapisan peptidoglikan bakteri
gram positif. Contoh bakteri gram positif yaitu Lactobacillus casei dan bakteri gram negatif yaitu Eschercia coli
3. Metode
Pewarnaan Gram
Pewarnaan
gram merupakan pewarnaan yang digunakan untuk mengelompokan bakteri gram
positif dan gram negative yang didasarkan dari reaksi atau sifat bakteri
terhadap cat tersebut . reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh
komposisi dinding selnya sehingga pengecetan gram tidak bisa dilakukan pada
mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel.
4. Kristal Violet
Kristal violet merupakan suatu cairan
kimia yang digunakan dalam pewarnaan gram.Kristal violet menghasilkan warna
ungu. Bakteri gram positif akan mempertahan kan warna dari kristal violet
sedangkan bakteri gram negative akan kehilangan zat warna dari kristal violet. Komposisi
Kristal violet 2 gram adalah alkohol 95% sebanyak 20 ml, ammonium oksalat 0,8
gram serta aquadest 80 ml. proses pembuatannya yaitu Kristal violet dicampur
dengan ammonium oksalat, kemudian dihaluskan dengan stampler kemudian
ditambahkan aquadest dan alkohol.
5. Safranin
Safranin merupakan cairan kimia yang juga
digunakan pada proses pewarnaan gram. Pada pewarnaan gram safranin menghasilkan
warna merah yang menandakan bahwa bakteri tersebut merupakan bakteri gram
negatif. Komposisi dari safranin adalah safranin sebanyak 0,25 gram, Alkohol
95% sebanyak 10 ml dan aquadest sebanyak 90 ml.
6. Iodine
Pemberian larutan mordan atau
yang digunakan adalah larutan lugol dimaksudkan untuk meningkatkan afinitas
pengikatan zat warna oleh bakteri sehingga pengikatan zat warna oleh bakteri
menjadi lebih kuat. Setelah penambahan larutan lugol zat warna akan lebih jelas
terlihat dan zat warna lebih sulit dilarutkan. Komposisi iodine
terdiri dari iodium, kalium iodida, alkohol dan aquadest. Proses pembuatan
iodine adalah campur iodium, kalium iodida , dan alkohol kemudian cukupkan
dengan aquadest.
7. Alkohol
Alkohol merupakan solvent organik yang
berfungsi untuk membilas atau melunturkan kelebihan zat warna pada sel bakteri.
8. Aquadest
Pada proses pewarnaan
gram aquadest digunakan untuk membilas zat kimia pada saat proses pewarnaan
gram atau berfungsi untuk meluruhkan zat yang tidak dibutuhkan pada bakteri.
9. Fiksasi
Fiksasi adalah suatu metode persiapan
untuk menyiapkan suatu sampel agar tampak realistik dengan menggunakan
grutaldehid dengan proses pemabakaran. Fiksasi bertujuan untuk mematikan
bakteri dan melekatkan sel bakteri pada objek glass tanpa merusak struktur
selnya.
10. Proses Pewarnaan Gram
Meja disterilkan
dan alat-alat yang akan digunakan dalam pewarnaan gram. Kemudian difiksasi kaca
preparat. Selanjutnya digoreskan koloni mikroba diatas kaca preparat dan
difiksasi. Kemudian ditambahkan larutan Kristal violet sebanyak 2-3 tetes
kemudian diamkan selama satu menit dan dibilas dengan aquadest.. setelah itu
ditambahkan larutan iodine dan diamkan selama ± 30 detik kemudian dibilas dengan aquadest. Ditambahkan
alkohol hingga warna Kristal violet mulai memudar dan kembali dibilas dengan
aquadest. Selanjutnya ditambahkan dengan safranin dan dibilas dengan aquadest.
Kemudian diamati dibawah mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Alhadi, Fatri dan Hidayat,
Rahmat. 2012. Identifikasi
Streptococcus Equi dari Kuda yang Diduga
Menderita Strangles. Jurnal
Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI) Vol 17 No 3
Arrachman, Khairunnisa.2016.
Mikrobiologi Pewarnaan. Universitas Malang : Malang.
Entjang,indan.2003. Mikrobiologi
dan Parasitologi. PT Citra Aditya Bakti : Bandung
Evillya.2010. Lactobacillus
casei. Universitas Muhammadiyah Malang : Malang.
Nurwanto.
2009. Pewarnaan Gram. Lampung: Universitas Lampung.
Pelczar
M.J.2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi Universitas Indonesia Press : Jakarta.
Walluyo,
Iud. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang: UMM-Press
Widiyawati,
Barokah Nugraheni. 2010. Uji Sensitivitas
Bakteri Gram Positif Dan Negatif Isolat Laboratorium Mikrobiologi Unimus
Terhadap Penicilin, Tetrasiklin Dan Khloramfenikol. Semarang : Universitas
Muhammadiyah Semarang.
greaaat
BalasHapus