Pengenalan Alat dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Mikrobiologi
Setiap laboratorium memiliki alat dan instrumen masing-masing dan tentunya memiliki fungsi atau prinsip kerja yang berbeda-beda. Maka dari itu kita harus mengetahui prinsip kerja dari masing masing alat dan instrumen agar keselamatan kerja di laboratorium dapat terjaga. Berikut merupakan deskripsi mengenai beberapa alat, instrumen, media, dan zat kimia yang sering digunakan pada laboratorium mikrobiologi.
A. Instrumen
di dalam Labratorium Mikrobiologi
Tabel 01. Hasil Pengamatan Jenis-Jenis Instrumen di
Laboratorium Mikrobiologi
NO
|
Nama Instrumen
|
Fungsi
|
Prinsip Kerja
|
Spesifikasi
|
||
1
|
Autoclave
|
Untuk
sterilisasi alat secara fisik dengan
menggunakan tekanan uap
|
Menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang
digunakan pada umumnya adalah 1 atm dengan suhu 121o C selama 15 menit.
|
Merk:
Dixions
No seri:
Dsf
004 T
|
||
2
|
Laminar
Air Flow
|
Sebagai
tempat untuk melakukan pemindahan dan penumbuhan mikroorganisme
|
Terdapat
uv dan saluran udara yang berfungsi mensterilkan daerah sekitar laminar air
flow sehingga tetap steril
|
Merk :
Advancleab
No.seri:
Adv
02 v
|
||
3
|
Vorteks
|
Untuk
menghomogenkan dan mengaduk suatu zat
|
Aliran
listrik yang menimbulkan getaran sehingga dapat mengaduk zat.
|
Merk:
Thermolyne
No. seri :
EA-SM40
|
||
4
|
Timbangan
Analitik
|
Menimbang
massa suatu benda dengan ketelitian kecil
|
Sebagai
alat untuk menimbang massa suatu bahan kimia secara akurat. Penimbangan
secara akurat jika display menunjukkan 0.0000 g, jadi penggunaan timbangan
analitik harus di tarer terlebih dahulu.
|
Merk:
AND
No. Series:
GX-6100
|
||
5
|
Waterbath
|
Menyimpan
media yang dalam keadaan cair dan juga dapat digunakan untuk mempertahankan
suhu.
|
Waterbath
menggunakan air untuk pemanasan dan juga suhu dan waktu dari waterbath dapat
ditentukan sehingga waterbath dapat
digunakan untuk mempertahankan suhu suatu sampel.
|
Merk:
Memmert
No. Seri:
196,2
|
||
6
|
Shaker
|
Untuk
mengaduk lebih dari satu zat atau sampel dengan getaran.
|
Shaker
ini digunakan untuk proses pengadukan pada suatu bahan dengan berbagai
variasi kecepatan yang dibutuhkan dengan menggunakan sistem getar. Waktu
operasi kurang lebih 15 menit.
|
Merk:Barnsted Lab Line
No. Seri:
MaxQMini4000
|
||
7
|
Microwave
|
Sebagai
alat untuk memanaskan dan juga sebagai alat pengaduk.
|
Bekerja
dengan gelombang elektromagnetik yang menimbulkan panas dan getaran.
|
Merk:
LG
No.seri :
R7281
|
||
8
|
Incubator
|
Untuk
menginkubasikan atau memeram mikroba
pada suhu tertentu yang akan di
kembangkan atau diremajakan.
|
Mengubah energi listrik menjadi panas. Terdapat lampu kecil di dalamnya
sebagai pengatur suhu.
|
Merk:
Quinclylab
No. seri:
Model
10-140 incubator
|
||
9
|
Hot Plate
Stirer
|
Untuk
memanaskan suatu sampel dan juga dapat sebagai alat pengaduk.
|
Mengubah
energi listrik menjadi energi panas sehingga mempermudah suatu larutan
menjadi homogen dengan pemanasan. Selain itu terdapat magnet stirrer yang
digunakan sebagai pengaduk suatu zat atau sampel.
|
Merk:
Model
start
No. Seri:
LB.302
|
||
10
|
Fermentor
|
Sebagai alat
untuk melakukan proses fermentasi
|
Memperkecil
ukuran gelembung udara sehingga area interface untuk transfer oksigen menjadi
besar dan menurunkan jarak difusi Mempertahankan keseragaman kultur di
seluruh bagian fermentor
|
Merk :
Applikon
No seri :
ADI
1010&ADI1025
|
||
11
|
Mikroskop
|
Untuk
mengamati mikroorganisme
|
Lensa objektif
membentuk bayangan benda yang sejati, diperbesar dan terbalik). Lensa mata
digunakan sebagai kaca pembesar sederhana untuk melihat bayangan yang
dibentuk oleh obyektifnya. Posisi lensa mata ditentukan sehingga bayangan
yang dibentuk oleh lensa obyektifnya jatuh di titik fokus pertama dari lensa
mata. Adapun perbesaran mikroskop adalah
|
Merk:
Meiji
No. Seri:
ML2000
|
||
12
|
Waterbath
Shaker
|
Alat ini
berfungsi untuk menciptakan suhu yang konstan dan digunakan untuk inkubasi
pada analisis mikrobiologi. Selain itu alat ini juga digunakan sebagai
pengaduk
|
Prinsip kerja
alat ini adalah pada saat saklar dinyalakan pada posisi on, maka arus listrik
dari sumber akan memberi supply heater yang akan memberikan panas pada alat
sehingga menyebabkan suhu semakin tinggi.
|
Merk:
Julabo
No. Series:
SW22
|
||
13
|
pH meter
|
Untuk mengukur
pH suatu sampel
|
Prinsip
kerja utama pH meter adalah terletak pada sensor probe berupa elektrode kaca
(glass electrode) dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+
di dalam larutan.
|
Merk:
Oakton
No. Seri:
PH 510 Series
|
||
14
|
Desikator
|
Berfungsi untuk menyerap air dalam sediaan serta
menjaga kadar air
|
Terdapat
silica gel yang berfungsi menyerap air dan mengeluarkannya melalui uap
sehingga zat lainnya tidak ikut menguap bersama air.
|
Merk:
Glaswerk Werthem
No.seri :
Mit 2 Bar
|
Sumber : Data Primer Laboratorium
Mikrobiologi Umum, 2017.
B. Alat
Laboratorium Mikrobiologi
Tabel 02. Hasil Pengamatan Jenis Alat di Laboratorium
Mikrobiologi
No.
|
Nama Alat
|
Fungsi
|
Prinsip Kerja
|
1.
|
Batang Pengaduk
|
Untuk
mengaduk suatu sampel
|
Sebuah
kaca panjang yang diujungnya terdapat bulatan yang digunakan untuk mengaduk
suatu zat.
|
2.
|
Hockey Stick
|
Meratakan
suspensi mikroba di permukaan
|
Alat
yang terbuat dari kaca yang ujungnya
berbentuk L yang memudahkan dalam meratakan media pada cawan petri.
|
3.
|
Gelas Objektif
|
Sebagai
penutup dari kaca preparat, agar sampel tidak jatuh atau hilang
|
Kaca
yang tipis yang digunakan sebagai penutup kaca pereparat.
|
4.
|
Kaca Preparat
|
Untuk
meletakkan objek yang akan diamati
|
Sebuah
kaca yang digunakan untuk meletakkan sampel yang akan diamati di mikroskop
|
5.
|
Bulb/filler
|
Menyedot
larutan
yang dapat dipasang pada
pangkal pipet ukur
|
Memiliki 3 saluran dan masing-masing saluran memiliki katup. Katup A
untuk mengeluarkan udara, katup S untuk menyedot cairan, katup E untuk
mengeluarkan cairan.
|
6.
|
Pipet Volume
|
Memindahkan larutan dengan volume yang diketahui
|
Cairan disedot dengan bantuan filler sampai dengan
volume yang diinginkan. Terdapat skala pada permukaan pipet
|
7.
|
Pipet Tetes
|
Memindahkan larutan tanpa mengetahui volumenya
|
Bekerja
dengan memasukkan cairan yang akan di pipet kemudian menekan filler agar
cairan naik.
|
8.
|
Erlenmeyer
|
Menampung larutan, memanaskan, menghomogenkan, dan
meracik larutan
|
Erlenmeyer
merupakan sebuah wadah kaca yang memiliki skala yang digunakan untuk menampung
larutan, menghomogenkan bahkan memanaskan sampel. Erlenmeyer terbuat dari
kaca yang tebal sehingga tahan terhadap pemanasan.
|
9.
|
Tabung Reaksi
|
Untuk uji kimiawi dan menumbuhkan mikroba
|
Sebuah
wadah berbentuk tabung yang digunakan untuk menampung media atau sampel.
|
10.
|
|
Memindahkan biakan yang ditanam ke media baru dengan media agar miring
|
Untuk melakukan streak di permukaan agar
dan untuk media agar miring
|
11.
|
|
Memindahkan biakan yang ditanam ke media baru
dengan media agar tegak
|
Untuk melakukan inokulasi secara tusukan di media agar
tegak.
|
12.
|
Cawan Petri
|
Sebagai
wadah untuk menyimpan, mengisolasi, dan menumbuhkan bakteri, kapang, dan
khamir.
|
Alat
yang terbuat dari kaca yang bagian atas pada cawan petri yang ukurannya lebih
besar sebagai penutup dan bagian bawah yang ukurannya lebih kecil digunakan
sebagai wadah.
|
13.
|
Gelas Beaker
|
Untuk menampung larutan, mencampur larutan, memanaskan
larutan
|
Sebuah
wadah kaca yang memiliki skala yang memiliki sisi yang lurus, keakuratan bervariasi,
dan tahan terhadap panas.
|
14.
|
Bunsen
|
Menciptakan kondisi yang steril
secara fisik
|
|
Sumber : Data Primer
Laboratorium Mikrobiologi Umum, 2017
|
C. Jenis
Media di Laboratorium Mikrobiologi
Tabel 03. Hasil Pengamatan Jenis Media di
Laboratorium Mikrobiologi
No
|
Jenis Media
|
Deskripsi
|
1.
1.1
1.2 1.3
1.4
1.5 |
Sintesis
PDA
(Potato Dextrose Agar)
GPB ( Glucose Phosphate Broth) PCA (Plate Count Agar) NA (Nutrient Agar) YEA (Yeast Ekstraks Agar) |
Fungsi : Media seletif untuk kapang namun tidak menutup
kemungkinan khamir dapat tumbuh.
Komposisi
ü
Ekstrak Kentang 250 ml
ü
Dextrose 2,5 gram
ü
Agar 3,75 gram
Contoh mikroorganisme yang ditumbuhkan
Saccharomyses cereviceae(
khamir)
Candida albicans
(Khamir)
Aspergillus brasiliensis
(Kapang)
Rhizopus oligosporus
(Kapang)
- Fungsi : Media untuk semua mikroorganisme
Komposisi
ü
Pepton Buffer 7 gram
ü
Dextrose 5 gram
ü
Dipotasium fosfat 5 gram
Contoh Mikroorganisme yang ditumbuhkan
Eschericia coli
Enterobacter aerogenes
Fungsi :
Media untuk (semua jenis bakteri) yang
terdapat pada setiap sampel.
Komposisi
ü
Trypton 0,5%
ü
ekstrak ragi 0,25%
ü
glukosa 0,1%
ü agar-agar 1,5%
Contoh Mikroorganisme yang ditumbuhkan
Bacillus subtilis
Eschericia coli
Lactobacillus casei
Satphylococcus aureus
Streptococcus pyogenes
Fungsi
Media
untuk bakteri
Komposisi
Ekstrak Daging 250 ml
Pepton 1,25 gram
Agar 3,75
Contoh Mikroorganisme yang ditumbuhkan
Eschericia coli
Pseudomonas aeruginosa
Staphylococcus aureus
Streptococcus pyogenes
Fungsi : Media untuk menumbuhkan khamir
Komposisi
Tripton 6 gram
Ekstrak khamir 3 gram
Agar 15 gram
Contoh Mikroorganisme yang ditumbuhkan
Candida albicans
Yarrowia lipolytica
|
2.
2.1
2.2
|
Semi
Sintesis
Kentang Agar
Tauge Ekstrak Agar (TEA) |
Fungsi : Media untuk kapang
Komposisi
ü
Kentang 150 g
ü
Aquadest 1L
ü Gula Pasir 10g
Aspergillus sp,
Mucor
sp
Fungsi : Media untuk
kapang
Komposisi
ü
tauge 20 g
ü
sukrosa 12 g
ü agar 3 g
Contoh Mikroorganisme yang ditumbuhkan
Aspergillus sp,
Mucor sp,
Phytophthora
infestans
|
3.
3.1
|
Alami
Tanah
|
Fungsi tanah
merupakan salah satu habitat bagi mikroorganisme, tempat tumbuh bagi
tumbuhan.
Komposisi tanah berupa zat organik,
mineral, udara, dan air.
Contoh Mikroorganisme yang ditumbuhkan Pseudomonas sp.,
Bacillus sp., Micrococcus, Actinomycetes dan Azotobacter.
|
Sumber : Data
Primer Laboratorium Mikrobiologi
Umum, 2017
D. Bahan
Kimia Laboratorium Mikrobiologi
Tabel 04.
Hasil Pengamatan Jenis Bahan Kimia di Laboratorium Mikrobiologi
No.
|
Jenis Bahan Kimia
|
Deskripsi
|
1.
|
Larutan Fisiologis
|
Fungsi : Sebagai pengganti aquades yang di gunakan
sebagai pelarut.
Nama IUPAC
NaCl
|
2.
|
Safranin
|
Fungsi : Untuk pewarnaan bakteri yang menghasilkan warna
merah
Nama IUPAC
C20H19CIN4
|
3.
|
Kristal Violet
|
Fungsi : Untuk pewarnaan bakteri menghasilkan warna ungu
tua
Nama IUPAC
C26H34CIN30
|
4.
|
Larutan Iodin
|
Fungsi : Untuk memperkuat warna bakteri khususnya
pada gram positif.
Nama IUPAC
I2
|
5.
|
Aquades
|
Fungsi : Untuk mengencerkan
larutan yang pekat, untuk membersihkan sisa
Nama IUPAC :
H2O
|
Sumber : Data Primer Laboratorium
Mikrobiologi Umum, 2017
DAFTAR
PUSTAKA
Eprints.ums.ac.id/03_Bab_1.pdf
. Diakses pada 11.33 Rabu 1 Maret 2017. Makassar.
Fitri, Annisa. dkk. 2014. Peralatan, Sterilisasi dan Media Pertumbuhan Mikroba. Universitas
Mulawarman: Samarinda.
Hastuti,
Utami. 2012. Pewarnaan dan Pemeriksaan Bakteri.
Universitas Negeri Malang : Malang
Himedia.
2015. MRV-VP Medium (Glucose Phosphate Broth).
http://himedialabs.com/TD/M001.pdf. Diakses pada
13:00 Selasa 22
Februari 2017 Makassar.
Jeyamohan,Dharshini. 2010. Angka Prevalensi Infeksi Nosokomial Pada Pasien Luka Operasi Pasca
Bedah Di Bagian Bedah Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Dari
Bulan April Sampai September 2010. Universitas
Sumatera Utara : Medan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41660/4/Chapter%20II.pdf
Diakses pada 13:25 Selasa 22 Februari 2017 Makassar.
Pujiati. 2014. Isolasi
Actinomycetes Dari Tanah Kebun Sebagai Bahan Petunjuk Praktikum Mikrobiologi
Jurnal Florea Volume 1 No. 2. IKIP PGRI Madiun:
Madiun.
l Pada Pasien Luka Operasi Pasca
Bedah Di Bagian Bedah Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Dari
Bulan April Sampai September 2010. Universitas
Sumatera Utara : Medan.
Yuta,
Sri Ahdani. dkk. 2014. Pertumbuhan Isolat Phytophthora Infestans
(Mont.) De Bary Tanaman Kentang Dan Tomat Pada Berbeda Media Di Laboratorium Jurnal Vol 2 No 1. Universitas
Sumatera Utara: Medan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41660/4/Chapter%20II.pdf
Diakses pada 13:25 Selasa 22 Februari 2017 Makassar.
Komentar
Posting Komentar